Kekhawatiran Masyarakat Jambi : Menghadapi Tantangan Pemilihan Kepala Daerah yang Kurang Kompeten
Oleh : Thassya Hanifah
JAMBI – Menyinggung masalah pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan bulan November 2024 mendatangterkhususnya di Provinsi Jambi , sepertinya tidak adayang menarik dan mengalami peningkatan dari bakal calon kepala daerah tersebut. Tidak ada harapan yang berlebihan jika melihat bakal calon-calon dari Provinsi Jambi saat ini. Pemilihan yang akan semakin dekat, tetapi tidak ada terasa sama sekali suasana akan terjadi perubahan kepala Daerah. Haldikarenakan bakal calon yang kurang menonjol dan bahkan ada beberapa masyarakat yang tidak tahu dengan bakal calon Kepala Daerah saat ini, bagaimana saat pemilihan akan dilaksanakan besok?
Sebenarnya sah-sah saja jika ia ingin maju menjadi calon gubernur Provinsi Jambi jika ditinjau dari pengalamannya yang sudah menjabat menjadi bupati tanjung jabung timur. Namun masih banyak yang harus diperbaiki oleh bakal calon gubernur RH, mendekatkan diri dan terbuka kepada masyarakat saja tidak cukup manjamin bahwa daerah yang dipimpin nya ini akan maju dan berkembang.
RH perlu meningkatkan elektabilitas nya dihadapanmasyarakat melalui prestasi yang telah dia hasilkanuntuk meyakinkan masyarakat bahwa dia mampu memimpin Provinsi Jambi yang memiliki penduduk kurang lebih 3,7 juta jiwa berdasarkan data BPS tahun 2024. Hal ini dilakukan karena latar belakang RH yang telah menjabat menjadi Bupati Tanjung Jabung Timur selama 2 periode dari tahun 2016-2021 dan 2021-2024, namun belum mampu mengeluarkan kabupaten Tanjung Jabung Tim dari kabupaten termiskin di Provinsi Jambi.
Dengan prinsipnya yang mendekatkan diri kepada masyarakat saja dirasa tidak cukup dalam membangun kemajuan untuk Provinsi Jambi. Yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini bukan hanya pendekatan melainkan Perkembangan yang seimbang dengan Provinsi yang lain, dan Kebutuhan masyarakat yang lekas terpenuhi, baik dari segi finansial, pekerja, akses, dan lain lain agar mereka tidak ada hambatan dalam menjalankan aktivitas mereka.
Sehingga hal ini membuat masyarakat meragukan jika Provinsi Jambi yang akan dipimpinnya, pasalnya ia tidak bisa menuntaskan permasalahan yang ada di Kabupaten Tanjab Timur dan mengubah status Kabupaten Tanjab Timur dari Kabupaten termiskin, apalagi Jambi hang merupakan Provinsi yang besar dengan beraneka ragam isu-isu sosialnya. Ditambah lagi dengan saingan cagub nya yang juga tidak memiliki potensi disukai masyarakat seperti gubernur sebelumnya yaitu AH. Dimana masyarakat sudah tidak memiliki kepercayaan lagi terhadap dia jika maju lagi menjadi gubernur akibat kinerja nya selama memimpin Provinsi Jambi tidak berbuah manis dan tidak sesuai dengan apa yang dibicarakannya ketika ia akan menjabat.
Pemilihan calon kepala daerah yang dinilai tidak sesuai dengan kriteria kepala daerah sering kali menimbulkan kontroversi. Hal ini bisa mencakup calon yang kurang memiliki rekam jejak yang baik, tidak memiliki kompetensi yang diperlukan, atau terlibat dalam kasus korupsi atau pelanggaran etika lainnya. Situasi semacam ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan di antara pemilih dan mempengaruhi integritas pemilihan.
Hal ini membuat beberapa masyakrat terus berpikir apakah tidak ada kandidat lain yang lebih memungkinkan dan meyakinkan bahwa dia mampu memimpin Provinsi Jambi. Karena yang akan dipimpin ini adalah sebuah Provinsi dengan berbagai kabupaten, bukan lagi kabupaten dengan berbagai kecamatan. Jika mereka-mereka bakal calon gubernur ini maju tanpa ada peningkatan presentasi yang dihasilkan, maka masyarakat pasrah jika Provinsi Jambi lama-kelamaan akan runtuh karena tidak ada peningkatan dan daya saing degan Provinsi yang lain. Mengingat Provinsi lain yang telah mengalami peningkatan, baik dari segi kepemimpinan maupun sistem pemerintahananya.Sedangkan yang kita tahu selama ini bahwasanya jarang sekali ada isu-isu tentang perkembangan Provinsi Jambi ditingkat Nasional.
Masyarakat Provinsi Jambi merindukan pemimpin yang dapat mengatasi tantangan dan memajukan daerah mereka, tetapi kekhawatiran mereka muncul karena keraguan terhadap calon pemimpin yang belum teruji atau memiliki rekam jejak yang kurang jelas. Mereka berharap agar pemimpin yang dipilih mampu membawa perubahan positif dan mewakili kepentingan seluruh masyarakat.
Dan masyarakat Jambi merasa Provinsi Jambi semakin hari semakin menurun tingkat perkembangannya, di karenakan pemimpin yang kurang memperhatikan kekurangan yang ada di Provinsi Jambi, tetapi mereka hanya sibuk dengan image mereka dan mempertahankan nama. Beberapa tahun belakangan ini pemimpin Provinsi Jambi hanya memfokuskan pada pembangunan infrastruktur yang dianggap kurang dibutuhkan, bukannya fokus kepada pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat kemiskinan serta pengangguran di Provinsi Jambi.
Masyarakat Provinsi Jambi berharap calon pemimpin yang dipilih memiliki integritas, kompetensi, dan visi yang jelas untuk memajukan daerah mereka. Mereka menginginkan pemimpin yang dapat mengatasi tantangan seperti pembangunan infrastruktur, pengembangan ekonomi, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata. Selain itu, mereka berharap pemimpin tersebut bersedia untuk mendengarkan dan bekerja sama dengan seluruh stakeholder demi kepentingan bersama. Dengan adanya pemimpin yang memenuhi harapan ini, masyarakat berharap Provinsi Jambi dapat berkembang menjadi daerah yang lebih sejahtera dan berdaya saing, dan semoga hal tersebut berada pada bakal calon Provinsi Jambi selanjutnya.