Perkumpulan Wahana Mitra Mandiri Provinsi jambi, Gelar Studi Banding dan Penulisan Berita Standar Jurnalistik bagi Fasilitator MHA
KERINCI – Perkumpulan Wahana Mitra Mandiri dalam Program Memperkuat Masyarakat Hukum Adat (MHA) dalam Pengelolaan Hutan Adat di Provinsi Jambi melalui dukungan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (TERRA CF), Perkumpulan Wahana Mitra Mandiri akan melakukan kegiatan Studi Banding Local Champion menggelar kegiatan Penulisan Berita Standar Jurnalistik yang mendatangkan Narasumber dari Jurnalis Jambi Televisi yakni Dewi Wilonna. Pada Sabtu 09/11
Acara di selenggarakan di Wisata Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Kups Ar-Rahman yang Dikelola oleh Lembaga Hutan Adat Nenek Limo Hiang Nenek Empat Betung Kuning Muaro Air Dua Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci yang dihadiri oleh sebanyak 30 Orang Peserta.
Acara ini bertujuan agar semua Perkumpulan Wahana Mitra Mandiri dalam menjalankan Program Memperkuat Masyarakat Hukum Adat (MHA) dalam Pengelolaan Hutan Adat di Provinsi Jambi bisa dan mengerti dalam penulisan dasar berita dari kegiatannya masing-masing.
Saat sambutannya Pengurus Wahana Mitra Mandiri Provinsi Jambi yakni Direktur Eksekutif Ir.Yoppy Setyantoro, SP, M.Si kabupaten kerinci dan kabupaten laiinya di Provinsi Jambi yang telah mendapatkan surat keputusan penetapan hutan adat dengan nama Masyarakat Lembaga Hutan Adat Nenek Limo Hiang Nenek Empat Betung Kuning Muaro Air Dua Kecamatan Sitinjau Laut Sebanyak 30 Fasilitator Pendamping dalam kegiatan tersebut, mereka dari perwakilan dari Masyarakat Hutan Adat (MHA) Setempat seprovinsi jambi.
“ Kegitan ini kami gelar di hiang untuk para peserta dari berbagai kabupaten pencita hutan adat agar bisa mengetahui dan membuat berita dalam pekerjaan atau profesi sehari-hari sehingga para Fasilitator ini bisa mempublikasikan kegiatannya,” Ucapnya
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ini langkah awal yang krusial dalam memastikan bahwa para fasilitator pendamping memiliki bekal yang cukup untuk mendampingi masyarakat adat dalam mengelola hutan mereka secara berkelanjutan.
” Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemajuan kebudayaan berbasis hutan adat ini,” katanya.
Terpisah Dewi Wilonna selaku Narasumber mengatakan melalui pelatihan jurnalistik ini, pihaknya berharap dapat menulis atapun publikasi pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melestarikan budaya dan mengelola hutan adat secara efektif.
” Penulisan dan publikasi adalah kapasitas masyarakat adat dalam mempromisi hutan mereka,” katanya.
Lebih lanjut dewi mejelaskan bahwa kegiatan pelatihan jurnalistik telah memberikan wawasan baru bagi mereka untuk bagaimana mempromosi dan memberitakan pengetahuan yang telah didapatkan dalam berupaya melestarikan hutan adat di wilayah masing-masing nantinya.
” Pelatihan ini memberikan mereka wawasan baru dan semangat untuk terus melestarikan hutan adat. Semoga apa yang dipelajari untuk kesejahteraan masyarakat kami dan kelestarian lingkungan dalam publikasi,” katanya.
TIM