Yello Hotel Jambi Peduli Lingkungan Gelar Aksi Word Clean Up Day di Gentala ARASY Pelaku Pembakaran Lahan Ditangkap, Kapolres Sarolangun: Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara Komplotan Pencurian Minyak Kondensat PT Pertamina Dibekuk Ditreskrimum Polda Jambi  Ny. Puput Husaini, Bawa IAD Bangka Tengah Juara Pertama Lomba Senam Kreasi Acara Puncak Hari Adat Melayu Jambi ke 2 Dihadiri Langsung Kapolda Jambi 

Home / Berita / Nasional

Jumat, 3 Mei 2024 - 15:39 WIB

LDII Apresiasi Untuk Timnas, Ketum : Mereka Pahlawan Bangsa yang Layak Dihargai

Screenshot

Screenshot

LDII Apresiasi Untuk Timnas, Ketum : Mereka Pahlawan Bangsa yang Layak Dihargai

 

JAKARTA – Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto mensyukuri, mendukung dan mengapresiasi tim nasional (Timnas) Indonesia U-23 yang mengalami banyak peningkatan. Kekalahan dari Irak dengan skor 1-2 tak membuat penghormatan terhadap pengorbanan putra-putra terbaik bangsa itu luntur.

“Pencapaian Garuda Muda di Piala Asia U-23 begitu luar biasa. Tampil sebagai tim debutan, tapi mampu menjadi salah satu dari empat tim terbaik di turnamen ini,” ungkap Chriswanto.

“Mereka adalah cermin pahlawan hari ini. Dulu bangsa Indonesia mengangkat senjata membela harga diri dan hak asasi, kini perjuangan itu berubah dengan mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di panggung internasional. Apapun bidang yang ditekuni,” ujar KH Chriswanto Santoso dalam keterangan persnya, pada Jumat (3/4).

Menurutnya, peluh, air mata, dan tenaga yang mereka curahkan, kesemuanya untuk membela tanah air. Bukan sekadar persoalan mengalahkan lawan atau bonus yang bakal mereka terima. Ini persoalan kehormatan bangsa.

Baca Juga  Kantor SMSI Sambangi Kantor SMSI Provinsi Jambi, Dansat Brimob: Hanya Bersilaturahmi dan Perkuat Sinergisitas

Ketua Umum DPP LDII yang juga penggemar Liga Indonesia dan Liga Inggris ini, mengatakan sepakbola punya arti tersendiri bagi bangsa Indonesia. Maka, bila Indonesia tiba pada semifinal, dengan apapun hasilnya, itu merupakan titik kemajuan terpenting, “Ini juga bukan sekadar persoalan prestasi, tapi sepakbola adalah cermin budaya bangsa,” tegasnya.

Sepak bola merupakan olahraga yang mengandalkan kerja sama tim, bukan saja keterampilan individu. Bila kerja tim ini sempurna, maka tim yang tak diperhitungkan bisa saja menjungkalkan tim raksasa yang penuh bintang. Piala dunia 2002, misalnya Korea Selatan mampu mengalahkan Spanyol untuk melaju ke semifinal.

“Nah, kita melihat dalam sosiologi bangsa Indonesia yang memiliki budaya gotong-royong yang menekankan kerja sama. Namun belum pernah, Indonesia memiliki tim yang kuat dan memiliki kerja sama yang baik di setiap lini. Baru kali ini, Indonesia mampu menunjukkan gotong-royong mereka sebagai tim yang kuat,” papar KH Chriswanto.

Baca Juga  Polresta Jambi Gelar Upacara Peringatan Harlah Pancasila, Ini Amanat Wakapolresta AKBP Ruli Andi Yunianto

Melihat permainan Timnas U-23 saat ini, kita melihat anak-anak muda yang memiliki spirit tinggi, pantang menyerah dan fisik yang baik. “Kita melihat ini sebagai perkambangan baik dan harus kita jaga momentum ini untuk membangkitkan semangat nasionalisme,” kata Chriswanto.

Dalam sejarah bangsa, kekuatan bangsa-bangsa di Nusantara dipecah-belah dan diadu domba. Dengan demikian mereka tidak bisa kerja sama dalam sebuah tim. Baru pada 1928, terdapat kesadaran diri bangsa-bangsa di Nusantara untuk bersatu. Ada kesamaan perjalanan sejarah negeri ini dengan kisah timnas Garuda Muda itu, “Sepak bola yang merupakan olahraga yang sifatnya kerja sama, maka setiap individu harus bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,” tegas KH Chriswanto.

Meskipun terdapat pemain naturalisasi, yang memiliki ikatan emosional dan darah Indonesia, hal itu tak menjadi penghalang selagi mereka mengedepankan kerja sama tim, “Generasi muda pesepakbola Indonesia telah memiliki modal sosial untuk menjadi tim yang hebat, dengan semangat gotong-royongnya. Hal ini harus terus dikembangkan,” tuturnya.

Baca Juga  Bersama Tim, Dirreskrimsus Polda Jambi Turun Langsung Cek Lokasi Stokpike Batubara Kepung Cagar Budaya

KH Chriswanto menegaskan, nilai budaya itu juga harus didukung manajemen yang profesional, serta masyarakat menciptakan iklim yang sehat dalam mendukung Timnas Indonesia. Di tangan nakhoda Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, sepak bola Indonesia mampu melahirkan tim yang kuat, “Erick Thohir memiliki pengalaman mengelola klub internasional. Artinya ada inovasi baru di mana profesionalisme bisa bertemu dengan nilai-nilai unggul budaya bangsa,” imbuh KH Chriswanto.

Ia pun meminta, semua pihak terus mendukung timnas, menciptakan suasana yang kondusif agar Garuda Muda menjadi garuda yang hebat, “Kekalahan hari ini bukanlah petaka yang harus diratapi, namun menjadi kekuatan untuk lebih berhasil di masa mendatang. Dengan kalah maka kita makin tahu apa kekurangan yang harus diperbaiki dan makin semangat berlatih,” pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Berita

Patroli Hingga Dinihari, Serigala Kota Polresta Jambi Amankan 5 Pemuda Diduga Genk Motor beserta Senjata Tajam

Berita

BNN-BEA DAN CUKAI BERHASIL UNGKAP KASUS PENYELUNDUPAN GANJA THAILAND JARINGAN SINDIKAT NARKOTIKA INTERNASIONAL

Berita

Diperiksa Sebagai Saksi, Ini Keterangan Resmi Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan

Berita

Pj Bupati Kerinci Hadiri Acara Forum Silaturahmi Kades, Asraf Terus Jaga dan Erat Silaturahmi

Berita

Tekan Angka Inflasi, Kapolresta Jambi bersama Pj Walikota dan Dandim 0415 Jambi Hadiri Gerakan Ayo Menanam Kota Jambi 2024

Berita

Udara Memburuk, Dinkes dan SMSI Muaro Jambi Bagikan Masker Gratis ke Pengendara 

Berita

Kurangi Beban Masyarakat, LPKNI Provinsi Jambi Gelar Pasar Sembako Tebus Murah

Berita

Penuh Keakraban, Pisah Sambut Dandim 0417/ Kerinci Dihadiri Walikota Sungai Penuh